Dijalur pendakian gunung arjuno via Tretes ini, akan melewati tempat fenomenal bernama Alas Lali Jiwo dan tanjakan fenomenal berjuluk Tanjakan Asu. Bagi yang tidak punya waktu panjang, mendaki lewat jalur Tretes sangat direkomendasikan. Jika ada waktu panjang, bisa sekalian melipir ke puncak Gunung Welirang, sekaligus Gunung Kembar 1 & 2. SemuaCerpen Anak Cerpen Fantasi Cerpen Komedi Cerpen Misteri Cerpen Petualangan Cerpen Remaja Cerpen Romance Cerpen Slice of Life. Cerpen. Cerita Horror Nyata: Jaran Goyang Maya. Cerpen. Kisah Horror Nyata - Pelahap Mimpi. Cerpen. Cerpen Romance: Belum Saatnya. Cerpen Misteri. Cerpen Misteri: Mitos Ibu Hamil dan Hewan. Pos Kopkopan, jalur Arjuno-Welirang via Tretes, sungguh tersayat hati kami melihat tumpukan sampah pendaki (beberapa emoji menangis). Speechless, ternyata benar pendaki gunung belum tentu pecinta alam (beberapa emoji marah)," tulis @upttahuraradensoerjo. Foto berikutnya menampilkan petugas membersihkan sampah tersebut, dan dipindah ke kantong. Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd. Gunung Arjuno. Sumber foto Gunung Arjuno tidak terlepas dari kisah legenda Arjuna yang menjalani pertapaan di puncak gunung ini. Ketika itu, Arjuna mencapai kesempurnaan hingga tubuhnya memancarkan sinar luar biasa yang membuat gunung itu terangkat dan menimbulkan dampak yang luas terhadap kelangsungan bumi. Batara Guru kemudian mengutus Batara Narada untuk membangunkan Arjuna dari pertapaannya namun tidak berhasil, hingga akhirnya Batara Guru kemudian kembali mengutus Batara Ismaya dan Togog untuk melanjutkan misi Batara Narada. Ketika itu, kedua dewa ini mengubah diri menjadi raksasa dan memotong gunung tempat Arjuna bertapa dan melemparkannya hingga Arjuna terjaga dan kemudian mendapat nasihat dari Batara Ismaya, sejak itulah gunung ini dinamakan Gunung Arjuna. Gunung yang memiliki ketinggian hingga mdpl ini terletak diantara perbatasan Kota Batu dan Kabupaten Pasuruan dan ditetapkan sebagai taman hutan raya yang diberi naman Taman Hutan Raya Raden Soerjo. Terdapat sejumlah candi dan beberapa situs sejarah yang hingga kini masih dijadikan sebagai tempat pemujaan di waktu-waktu tertentu di gunung tertinggi kedua setelah Gunung Semeru ini. Jalur TretesPos 1 Pet Bocor Pos 2 KopkopanPos 3 PondokanLembah KidangHutan Lali JiwoPasar SetanPuncak Ogal-Agil Jalur Tretes Meski dikenal memiliki sumber air yang melimpah di sepanjang jalur pendakian, namun banyak pendaki yang menyebut jika jalur Tretes adalah jalur terberat sekaligus terpanjang jika dibandingkan dengan jalur lawang dan jalur Purwoasri, karena sejak awal mendaki jalur ini sudah menanjak dengan kontur jalur yang berbatu. Dimulai dari basecamp yang terletak di Hotel Tanjung yang ada di Desa Tretes, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Tempat ini, biasa digunakan sebagai titik kumpul para pendaki sebelum menuju ke Pet Bocor atau pos 1. Pos 1 Pet Bocor Untuk menuju ke pos 1 atau yang lebih dikenal Pet Bocor dibutuhkan waktu sekitar 30 menit dengan berjalan kaki dengan jalur bebatuan yang menanjak yang masih berupa kawasan perkebunan penduduk. Setiba di pos 1, para pendaki akan dilakukan pendataan terlebih dahulu termasuk melengkapi kebutuhan selama mendaki dan berkemah di Gunung Arjuna, karena di pos selanjutnya sudah tidak ada lagi warung yang menjual kebutuhan pendakian. Pos 2 Kopkopan Selepas dari pos 1, para pendaki memang sudah dihadapkan dengan jalur yang sudah mulai menanjak. Di jalur ini pendaki juga harus berhati-hati karena jalur yang masih berupa bebatuan ini terbilang labil. Jika beruntung, para pendaki bisa menumpang mobil-mobil jeep double gardan yang hendak menuju ke pos 3 untuk mengangkut belerang hasil panen penambang. Sebab untuk menuju ke pos 2 dibutuhkan waktu normal sekitar 3 jam. Di pos 2 ini juga terdapat sumber mata air yang bisa jadi bekal selama perjalanan atau bisa juga beristirahat sebentar setelah menempuh jarak yang lumayan jauh. Pos 3 Pondokan Jika pendaki sudah mulai terbiasa dengan trek menanjak saat menuju ke pos 2. Maka untuk menuju ke pos 3 jalur yang bakal dilalui bakal lebih sulit karena tanjakan-tanjakan panjang sudah menghadang sesuai dengan bentuk gunung ini yang cenderung berbentuk kerucut. Sejumlah tanjakan panjang menuju pos 3 ini bahkan memiliki nama sendiri-sendiri, sesuai dengan kondisinya, mulai dari Tanjakan Aras-Arasan, Tanjakan Asu hingga Tanjakan Naga yang meliuk-liuk menjadi jalur yang harus dihadapi oleh pendaki. Tanjakan ini akan berkurang setelah pendaki mulai mendekati pos 3 yang relatif lebih landai. Di pos ini juga terdapat gubuk-gubuk berukuran kecil yang digunakan oleh penambang untuk menyimpan belerang-belerang yang hendak diangkut ke bawah. Di pos 3 ini juga terdapat persimpangan yang menghubungkan dua jalur menuju ke Gunung Arjuna dan Gunung Welirang. Total perjalanan yang dibutuhkan untuk mencapai pos ini sekitar 4-5 jam. Lembah Kidang Selepas dari pos 3, jalur pendakian memang terlihat lebih mudah karena kontur jalannya yang landai dengan menyisir perbukitan sehingga jarak tempuhnya pun relatif singkat, sekitar 20 menit untuk menuju ke Lembah Kidang. Di lembah ini, umumnya pendaki mulai membuka tenda dihamparan lahan yang lumayan luas dan landai untuk melanjutkan pendakian keesokan harinya. Untuk kebutuhan air bersih untuk menjerang air dan memasak, terdapat mata air yang jernih di Lembah Kidang. Hutan Lali Jiwo Jalur menuju puncak ini akan jauh lebih menantang dengan tingkat kemiringan lebih dari 30 derajat dengan kontur jalur berbatuan yang melewati dua puncak lain dari gunung ini. Diantara Lembah Kodang dan Puncak Ogal-Agil terdapat hutan yang lumayan luas yang oleh penduduk setempat dikenal dengan Hutan Lali Jiwo. Para pendaki yang melintas di tempat ini disarankan untuk lebih banyak beristighfar dan menjaga pikiran agar tidak kosong serta tidak menjaga jarak dengan rombongan pendaki lainnya. Pasar Setan Selain Hutan Lali Jiwo, di gunung ini juga terdapat sebuah kawasan bebatuan luas yang oleh penduduk setempat dikenal sebagai kawasan pasar setan. Disebutkan pula, banyak pendaki yang mendengar suara yang ramai layaknya sebuah pasar. Puncak Ogal-Agil Lepas dari Pasar Setan, maka dihadapan para pendaki akan langsung terlihat puncak Ogal-Agil yang menjadi tujuan utama dari pendakian ke Gunung Arjuna ini. Di puncak ini pula, para pendaki harus mewaspadai suhu gunung yang relatif rendah. Di puncak gunung ini pula, pemandangan akan terlihat memukau dengan hamparan awan putih tebal yang bergulung-gulung yang rasanya setimpal dengan perjalanan yang melelahkan ini. Gunung Arjuno merupakan gunung berapi di Jawa Timur. Lokasi Gunung Arjuno berada di perbatasan Kota Batu, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Pasuruan. Erupsi gunung terakhir terjadi tahun 1952. Ketinggian gunung sebesar 3339 mdpl. Gunung Arjuno merupakan gunung tertinggi kedua di Jawa Timur, setelah gunung Semeru. Terdapat puncak gunung yang disebut gunung Welirang. Para pendaki menyebut jalur pendakian sebagai gunung Arjuno-Welirang. Jalur pendakian di gunung Arjuno yaitu Tretes, Purwosari, Lawang, dan Selecta. Para pendaki dapat menikmati keindahan alam ketika mendaki puncak gunung. Selain keindahan alam, ada juga kisah misteri, candi, dan tempat bersejarah di gunung ini. Dahulu, Gunung Arjuno menjadi pusat pemerintahan kerajaan Majapahit. Mengutip dari dalam Gunung Arjuno terdapat situs bersejarah Goa Antaboga atau Onto Boego. Goa tersebut dipakai tempat pertapaan Naga Hyang Antaboga. Ada beberapa arca yang dikeramatkan penduduk sekitar. Terdapat candi Sepilar yang tersusun 9 arca penjaga dan 5 arca Pandawa. Situs bersejarah ini berhubungan dengan kisah pewayangan Pandawa. Selain situs bersejarah, gunung ini juga menyimpan cerita mistis atau misteri yang dipercaya pendaki dan masyarakat. Misteri Gunung Arjuno ini juga diketahui para pendaki. Misteri Gunung Arjuno Foto Gunung Arjuno 1. Tidak Boleh Ganjil Para pendaki diharuskan dalam jumlah genap, tidak diperbolehkan dalam angka ganjil. Jumlah pendaki tidak boleh ganjil ini masuk misteri Gunung Arjuno. Masyarakat sekitar percaya jika pendaki berjumlah ganjil akan digenapkan makhluk halus dalam gunung. 2. Suara Gamelan Ngunduh Mantu Salah satu misteri Gunung Arjuno populer adalah suara gamelan. Suara misterius ini kerap didengar para pendaki di malam hari. Suara gamelan seperti pernikahan dalam adat Jawa Timur. Mitos gamelan ngunduh mantu dikaitkan dengan lokasi kerajaan Majapahit dan Singosari. Dipercaya sumber suara gamelan berasal dari masa lampau kerajaan Majapahit dan Singosari. Suara gamelan yang tiba-tiba ada ini dapat menghilang dan dipercaya sebagai acara ngunduh mantu bangsa jin. Mitosnya jika mendengar suara bunyi gamelan, pendaki segera turun agar tidak dibawa bangsa jin hilang atau tersesat. 3. Alas Lali Jiwo Alas Lali Jiwo Alas Lali Jiwo artinya hutan lupa diri. Mitos masyarakat sekitar percaya jika ada yang tersesat di hutan, orang tersebut punya niat jahat. Alas Lali Jiwo menjadi hukuman dan kutukan untuk orang yang punya niat jahat. 4. Banyak Petilasan Petilasan berasal dari kata dasar telas, artinya suatu tempat yang pernah disinggahi atau didiami seseorang. Mengutip dari petilasan menjadi tempat beristirahat dalam pengembaraan dan pertapaan. Petilasan dikaitkan dengan legenda dalam masyarakat. Mengutip dari gunung Arjuno terdapat banyak petilasan antara lain Petilasan Eyang Sri Makutharama, Petilasan Sepilar, Petilasan Eyang Semar, Petilasan Eyang Sakri, Petilasan Eyang Sekultram, Petilasan Eyang Abilasa, dan Petilasan Eyang Antaboga. Tempat petilasan ini menjadi misteri yang berpengaruh pada pendaki. 5. Pasar Setan Para pendaki yang melalui puncak gunung Arjuno via Tretes, terkadang mendengar suara ramai. Saat siang hari lokasi tersebut hanya tanah lapang. Tetapi ketika malam hari, konon tempat tersebut terdengar suara ramai seperti pasar. 6. Pantangan Sebelum mengikuti jalur pendakian, di Gunung Arjuno terdapat pantangan. Contoh pantangan yaitu tidak boleh menggunakan baju merah, wanita haid dilarang melanjutkan naik puncak, dilarang mendaki ganjil, dan merusak situs-situs petilasan. Pendaki berjumlah ganjil hendaknya membawa tongkat untuk menggenapi. Jika pantangan dilanggar banyak cerita mistis yang beredar di masyarakat. Contohnya pendaki hilang, tersesat, hingga kerasukan setan karena melanggar pantangan. 5 Misteri Gunung Arjuno Yang Menyeramkan – Mengulik kisah misteri di gunung arjuno selalu menyenangkan. Banyak hal menarik yang bisa dibicarakan. Banyak pendaki gunung dan masyarakat sekitar yang mempercayai misteri di gunung ini. Konon katanya arjuno termasuk gunung paling angker di jawa timur. Sumber Instagram nglencer_yuk Ketika mendaki gunung, kita harus menjaga sopan santun. Karena gunung terdapat penjaga dan memiliki misteri menyeramkan. Banyak orang menghilang dan kisah misteri yang terjadi di gunung. Berikut ini beberapa kisah misteri yang terjadi di arjuno. 1. Tempat Keramat di Gunung Arjuno Di arjuno terdapat banyak sekali tempat pemujaan. Karena dulu gunung ini dijadikan tempat bertapa. Ada beberapa tempat keramat disini antara lain Onto boego, tempat ini diljaga oleh seekor ular naga yang besar. Tidak semua orang bisa bertapa di tempat ini. Candi madrim, berbentuk punden 3 teras dan ditutupi kain putih. Salah satu teras digunakan untuk tempat pemujaan Sendang dewi kunti, sumber air yang digunakan sebagai tempat ritual. Situs eyang semar, tempat menghilangnya eyang semar. Disini terdapat patung semar Situs eyang sekutrem, tempat yang digunakan untuk menyimpan arca dan melakukan ziarah Hyang sakri, tempat bersemedi Situs eyang abiyoso berupa punden berundak Candi sepilar terletak di bagian lingga dan yoni Mangkutoromo situs arkeologi di jalur pendakian Pondok rahayu, seperti gubuk hantu di tengah hutan dan terdapat aksara jawa di bangunannya. Baca Juga 5 Misteri Gunung Agung Bali 2. Petilasan Petapa Di Gunung Arjuno Ketika mendaki ke gunung arjuno, anda akan melihat petilasan para petapa. Dari zaman kerajaan majapahit dan singosari, gunung ini sudah digunakan untuk tempat bertapa. Masyarakat percaya para pertapa yang melakukan moksa di zamannya, masih bersemayam di gunung tersebut. Salah satunya putra bathari dresnala dan arjuno, bambang wisanggeni. Oleh karena itu banyak penunggu di gunung ini. Baca Juga 3 Misteri Gunung Argopuro 3. Pasar Setan di Gunung Arjuno Mungkin hampir di semua gunung memiliki pasar setan. Begitu pula di arjuno, disini juga terdapat pasar setan. Pasar ini terletak di daerah yang luas, seperti seubah padang rumput. Area ini lokasinya sebelum puncak dan terdapat beberapa makam. Banyak hal mistis yang terjadi di tempat ini. Sehingga dipercaya sebagai pasar setan. Para pendaki sering mendengar suara ramai, seperti di pasar. Bahkan ada pendaki, yang pernah membeli sesuatu di pasar tersebut. Jika anda mendengarnya, lebih baik jangan dihiraukan. Dan jangan membeli apapun. Jika ada ucapan ajakan membeli, cukup lemparkan sesuatu sebagai uangnya. 4. Keberadaan Alas Lali Jiwo Alas lali jiwo merupakan salah satu bagian gunung yang paling terkenal. Jika anda mendaki gunung via tretes, pasti akan melewati alas lali jiwo ini. Lokasinya sebelum sampai puncak. Alas lali jiwo artinya hutan lupa diri. Hutan ini bisa membuat siapa saja tersesat, jika ada niatan buruk atau mengucapkan hal buruk disini. Konon katanya disini dihuni oleh banyak jin penunggu. Menurut mitos, jika tidak ingin tersesat ada harus menjauhi semua larangan. Seperti tidak menggunakan pakaian berwarna merah, tidak membawa rombongan dalam jumlah ganjil, mengucapkan kata-kata yang senonoh, tidak merusak situs petilasan dan lainnya. Jalur pendakian disini juga cukup ekstrim, banyak pendaki yang sering melihat penampakan menyeramkan. 5. Suara Ritual Ngunduh Mantu Di sekitar hutan lali jiwo, banyak pendaki yang sering mendengar ritual ngunduh mantu. Terdengar suara gamelan yang datang dan pergu. Suara gamelannya, seperti di acara ngunduh mantu. Menurut mitos yang beredar, jika anda mendengarkan suara itu. Lebih baik untuk berhenti dan jangan meneruskan pendakian. Karena mungkin anda akan dibawa ke dunia lain dan dinikahkan oleh jin penunggu gunung. Ada banyak sekali kisah misteri di gunung arjuno ini. Dari kisah petilasan petapa hingga alas lali jiwo. Walaupun menakutkan, anda tidak perlu takut untuk mendaki gunung arjuno. Jika anda mematuhi semua peraturan yang anda, tidak mengucapkan kata-kata jorok dan lainnya semua akan baik-baik saja. Selalu percayakan keselamatan kepada allah swt, supaya tetap dilindungi selama proses pendakian. Sekian informasi ihategreenjello kali ini, semoga bermanfaat.

misteri gunung arjuno via tretes